LIGA IDOLA – Di balik penampilan buruk Liverpool saat ini, diklaim adanya kombinasi pertahanan dan lini tengah yang bapuk.
Performa sang juara bertahan Liga Inggris terbilang jauh dari kata mengesankan akhir-akhir ini.
The Reds justru terjun bebas di musim 2025-2026.
Kekalahan 2-3 dari Brentford pada pekan ke-9 Liga Inggris akhir pekan lalu membuat Liverpool menelan kekalahan keempat secara beruntun.
Padahal awalan mereka sempat sempurna di awal musim.
Lima kemenangan beruntun berhasil diraih pasukan Arne Slot berturut-turut.
Akan tetapi, mulai memasuki pekan ke-6, degradasi performa mulai muncul.
Diawali dari kekalahan kontra Crystal Palace dan berakhir pada tersungkurnya Liverpool melawan Brentford baru-baru ini.
Baca Juga: Kiamat Wasit Liga Turkiye, Terbongkarnya Skandal Judi, 152 Pengadil Lapangan Diduga Berperan Aktif
Akibat kekalahan empat kali beruntun di Liga Inggris tersebut, Liverpool tercecer di peringkat ke-7 dengan 15 poin.
Mereka tertinggal dari Arsenal yang memuncaki klasemen dengan surplus 7 poin dari sang petahana.
Di sisi lain, kekalahan demi kekalahan yang diderita The Reds juga membuat mereka sudah kebobolan 14 gol dari 9 pertandingan.
Jumlah kebobolan itu menyamai perolehan Man United, Brentford, dan Fulham.
Tak pelak jika sisi defensif Liverpool saat ini tengah disorot dengan penampilan duet Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate yang mulai menurun.
Van Dijk dan Konate sendiri musim lalu terbilang solid di lini belakang dengan membiarkan 41 gol tercipta dari 38 pertandingan.
Itu artinya gawang Liverpool hanya dibiarkan dijebol lawan 1,07 gol per laga.
Bandingkan dengan musim ini di mana baru 9 pertandingan berjalan gawang tim sudah kebobolan 1,5 gol per laga.
Baca Juga: Timnas Italia U-17 Siap Melangkah Jauh di Piala Dunia U-17 2025 Qatar, Gli Azzurrini Tak Takut Siapa pun
Eks bek Man City, Micah Richards, melihat lemahnya pertahanan dari Liverpool tidak hanya dari para pemain bertahannya.
Namun, para gelandang di lini tengah juga memiliki andil besar dalam penurunan performa Mohamed Salah dkk. kali ini.
“Jika Anda melihat sudut pandang taktis dan cara dia sedikit mengabaikannya saat menyampaikan poinnya, itu adalah area tengah lapangan,” kata Rihcards, dikutip dari Sportskeeda.
“Mac Allister adalah pelindung bagi mereka.”
“Gravenberch adalah pelindung dan Szoboszlai memiliki kecepatan musim lalu.”
“Sekarang, situasinya benar-benar berbeda.”
“Mereka mencoba menggunakan Curtis Jones, pemain yang sangat baik, tetapi dia tidak memiliki kualitas bertahan seperti gelandang lainnya.”
Virgil van Dijk mencetak gol sundulan yang memenangkan Liverpool atas Atletico Madrid pada duel Liga Champions di Anfield (17/9/2025).OLI SCARFF/AFP
Virgil van Dijk mencetak gol sundulan yang memenangkan Liverpool atas Atletico Madrid pada duel Liga Champions di Anfield (17/9/2025).
Baca Juga: Kalah Lawan Roma, Rekan Setim Jay Idzes Dibawa ke Rumah Sakit
“Wirtz [Florian] juga, kita tahu dia akan menjadi pemain yang sangat baik.”
“Tapi jika Anda seorang gelandang dan bermain melawan Wirtz, Anda khawatir tentang apa yang bisa dia lakukan dengan bola.”
“Tapi tanpa bola, dia kecil, kurus, dan tidak terlalu kuat. Dia datang dari liga yang berbeda.
“Anda akan mengekspos itu, dan itulah yang dilakukan tim-tim sekarang.”
“Itu adalah energi di lini tengah mengapa Liverpool begitu konsisten,” tutur eks bek asal Inggris tersebut mengakhiri.















Leave a Reply